1. PENGORGANISASIAN FUNGSI MANAJEMEN
A. Definisi pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu bentuk proses kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam system manajemen. Penggunaaan yang teratur tersebut menekan pada pencapaian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetpi tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan di gunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Arti penting pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian sangat penting bagi system manajemen karena ia adalah mekanisme utama dengan nama wirausahawan mengaktifkan rencana-rencana. Pengorganisasian menciptakan dan mempertahankan hubungan antara sumber daya -sumber daya organisasional dengan menunjukan sumber daya – sumber daya mana yang akan di gunakan untuk aktifitas tertentu, kapan , dimana dan bagaimana sumber daya tersebut di gunakan.
Berikut proses pengorganisasian
Lima langkah utama proses pengorganisasian adalah :
1. Tercermin dalam rencana – rencana dan tujuan – tujuan
2. Menetapkan tugas – tugas pokok
3. Membagi tugas tugas pokok ke dalam subtugas subtugas
4. Alokasi sumber daya – sumber daya dan pengarah bagi subtugas – subtugas dan,
5. Mengevaluasi hasil dari strategi pengorgnaisasian yang di implementasikan
B. Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen
Salah satu fungsi manajemen adalah mengetahui pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi,baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu tujuan.pentingnya pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap manajer atau orang-orang yang menjalankan manajemendalam setiap organisasi
Pemahaman tentang pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen,akan memberikan kejelasan bahwa proses pengaturan di dalam organisasi tidak akan selesai,tanpa diikuti oleh aktuasi yang berupa bimbingan kepada manusia yang berada di dalam organisasi tersebut,agar secara terus-menerus dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sumber :
-Modul Pengorganisasian sebagai Salah Satu Fungsi Manajemen oleh Drs.Rusli Ramli, M.S
dan Drs. Adi Warsidi
-http://splashurl.com/luxxhqs
2. ACTUATING DALAM MANAJEMEN
A. Definisi actuating
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
B. Pentingnya actuating
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
5. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
C. Prinsip actuating
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna
5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya
Pekerjaan seorang manajer tidak terlepas dari organisasi. Secara umum organisasi diartikan sebagai kumpulan dua atau lebih orang yang bekerja sama secara terkoordinasi dan terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi diperlukan untuk pencapaian tujuan bersama secara efektif dan efisien. Manajer melakukan proses manajemen, mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mengolah input guna mencapai tujuan organisasi.
Proses manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Meskipun secara. teoritis proses manajemen menunjukkan hubungan yang logis, dalam praktek, proses manajemen yang dilakukan tidak selalu urut, dan seringkali dikerjakan secara simultan.
Sumber :
http://splashurl.com/l2zk2wr
http://splashurl.com/k846l5q
3. MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN
A. Definisi controlling
Pengendalian (kontrol) adalah salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan. Mengendalikan merupakan fungsi penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan korektif sehingga meminimalkan penyimpangan dari standar dan mengatakan bahwa tujuan organisasi telah tercapai dengan cara yang baik.
Menurut konsep modern kontrol adalah tindakan meramalkan sedangkan konsep awal pengendalian hanya digunakan ketika kesalahan terdeteksi. Kontrol dalam manajemen berarti menetapkan standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil tindakan korektif.
Pada tahun 1916, Henri Fayol merumuskan salah satu definisi pertama kontrol karena berkaitan dengan manajemen :
Pengendalian suatu usaha terdiri dari melihat bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Adalah penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah dari berulang.
Menurut EFL Breach :
Pengendalian adalah perbandingan kinerja saat ini terhadap standar yang telah ditentukan yang terkandung dalam rencana, dengan maksud untuk memastikan kemajuan yang memadai dan kinerja yang memuaskan.
B. Control sebagai proses manajemen
Kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau, sering juga disebut pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan.
C. Tipe- tipe controlling
Ada tiga tipe pengawasan (controlling), yaitu :
1. Pengawasan pendahuluan
Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau tujuan
dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
diselesaikan.
2. Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui
dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa
dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan “double check” yang telah
menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3. Pengawasan umpan balik
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
Sumber :
http://splashurl.com/moedwkt
Richard Arvid Johnson (1976). Management, systems, and society : an introduction. Pacific Palisades, Calif.: Goodyear Pub. Co. pp. 148–142. Dari:http://splashurl.com/klrtsja , 24 November 2013
4. MOTIVASI
a. Definisi motivasi Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau bahasa inggrisnya to move. Motif di artikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri orgnaisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan factor-faktor lain, baik factor eksternal (misalnya ingin belajar dengan baik agar mendapatkan lapangan pekerjaan yang baik), maupun factor internal (lapar ingin makan, haus ingin minum). Hal hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi
Jadi motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong prilaku kea rah tujuan. Motivasi mengacu pada berbagai factor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.
b. Teori motivasi
Dalam pembicaraan tentang siklus motivasi sudah di amati bahwa driving state itu timbul karena ada stimulus eksternal, internal, atau keeduanya. Misalnya motivasi untuk mendapatkan makanan muncul karena factor internal (kebutuhan fisiologis), motivasi untuk mendapatkan pengakuan sifatnya eksternal (sosial). Namun motivasi untuk mendapatkan makanan bisa juga timbul karena factor internal (lapar), bisa juga eksternal (makanan yang enak).
Berdasarkan tiga stimulus ini timbul berbagai teori tentang motivasi yaitu :
1. Teori dorongan mengatakan bahwa prilaku di dorong kearah tujuan oleh kondisi yang mendesak (driving stale) dalam diri orang atau binatang
2. Teori insentif memberi tekanan pada prilaku yang dimotivasi oleh insentif
3. Teori proses terbalik berbicara tentang motivasi untuk mendapatkan kenikmatan mengatasi tantangan
4. Teori level optimal berbicara tentang motivasi yang timbul untuk mengejar level optimal
5. Teori Kebutuhan Hirarki kebutuhan Maslow mengikuti teori jamak yaitu seseorang berperilaku atau bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan manusia berjenjang.
Maslow mengemukakan lima tingkat kebutuhan, sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernafas, dan sebagainya.
b. Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.
c. Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan teman, interaksi, dicintai, dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat lingkungannya.
d. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan adalah kebutuhan akan pengakuan dan penghargaan diri dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
e. Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa
c. Motivasi kerja
Motivasi kerja berasal deari kata dalam bahasa lain yaitu “movere” yang berarti berpindah atau to move. Robbins (2006) mengatakanbahwa motivasi dikatakan sebagai suatu proses yang ikuit menentukan intensitas, arah, dan kekuatan individu dalam usaha mencapai sasaran. Motivasi kerja di definisikan sebagai suatu kondisi yang mempengaruhi dorongan, arahan, dan pemeliharaan tingkah laku yang relavan dalam situasin pekerjaan.
Sumber : Basuki, Heru. (2008).Psikologi Umum.Jakarta : Gunadarma
6. KEPUASAN KERJA
a. Definisi kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah sikap dan perasaan yang positif terhadap pekerjaannya. Individu mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi apabila individu memilikisikap dan perasaan yang positif terhadap pekerjaannya sebaliknya individu yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya memiliki sikap dan perasaan yang negative terhadap pekerjaannya (Levy, 2003).
b. Dimensi kepuasan kerja
Kepuasan kerja dapat diungkap dengan Job Description Index (JDI). JDI mengukur kepuasan kerja melalui 5 demensi, yaitu:
1. kepuasan dengan tipe pekerjaan
2. puas dengan gaji
3. puas dengan promosi
4. puas dengan supervisor
5. puas dengan teman sekerja (Schultz & Schultz, 1994).
c. Faktor-faktor kepuasan kerja
Menurut Greenberg & Baron (1995) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain, system gaji,kualitas dari supervisi, desentralisasi kekuasaan, tingkat kerja dan dorongan kerja, kondisi kerja yang menyenangkan, variabel kepribadian, status dan senioritas, pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kepuasan hidup. Sedangkan Robbins (1996) menjelaskan fakor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja diantaranya, tantangan kerja, kondisi kerja yang mendukung, sistem kerja yang adil, dan rekan kerja yang mendukung.
6. CONTOH KASUS MOTIVASI KERJA
“Seorang anak baru gede (ABG) di Pematang Siantar, BS (17), mencuri buah cokelat milik warga untuk memberi makan enam adiknya. Aksi pencurian cokelat itu diketahui pemiliknya. Akibatnya, BS digelandang ke kantor Polsek Siantar Utara, Pematang Siantar, Sumatera Utara.
“Aku mencuri cokelat buat beli nasi. Enam adikku belum makan. Mamak lama pulang, makanya mau kujual cokelat itu untuk beli nasi bungkus dan roti," kata BS kepada petugas Polsek Siantar Utara.”, Merupakan kutipan arikel yang diambil dari http://splashurl.com/mannp7c
Analisisnya di ambil dari teori kebutuhan. Dalam kasus terlihat bahwa kebutuhan dasar fisiologis adalah penyebab utama mengapa anak tersebut mencuri. Karena kelaparan maka ia nekat mencuri cokelat untuk memenuhi rasa laparnya tersebut.
Sumber : Robbins, P.Stephen. 1996. Perilaku Organisasi; Konsep, kontroversi, aplikasi. Jilid 1. Jakarta. PT. Prenhallindo.
Greenberg, J & Baron, R.A. 1995. Behaviour In Organization Understanding and Managing The Human Side Of Work. 5th ed. Englewood Cliffts, New Jersey: Prentice Hall International, Inc.
Minggu, 09 November 2014
Senin, 13 Oktober 2014
TULISAN PERTEMUAN 1 . CONTOH KASUS
TULISAN
PERTEMUAN 1
Makin kesini makin
maraknya terajadi kasus suap untuk mencapai suatu hal dengan cara yang mudah.
Dan kasus tersebut pun sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia. Dengan
memberikan sejumlah uang dan beberapa barang demi tercapainya keinginan tanpa
melalu proses yang sudah di tetapkan. Khususnya dalam institusi pelayanan yang berkaitan dengan publik.
Terlalu lumrahnya praktik kotor ini,
Deputi Bidang Informasi dan Data KPK DR M Syamsya Ardisasmita DEA menyebutkan,
Transparency International, sebuah organisasi non-pemerintah yang giat
mendorong pemberantasan korupsi, menempatkan Indonesia sebagai salah satu
negara paling korup di dunia. Berdasarkan hasil surveynya, Indonesia nilai
Indeks Persepsi Korupsinya (IPK) pada tahun 2005 adalah 2,2 (nilai nol sangat
korup dan nilai 10 sangat bersih. Indonesia jatuh pada urutan ke-137 dari 159
negara yang disurvei. IPK ini merupakan hasil survei tahunan yang mencerminkan
persepsi masyarakat internasional maupun nasional (mayoritas pengusaha)
terhadap tingkat korupsi di suatu negara.
Hasil tersebut tidak jauh berbeda
dengan Survey Nasional Korupsi yang dilakukan oleh Partnership for Governance
reform yang dikutip Demartoto (2007). Hampir setengahnya atau 48 persen dari
jumlah pejabat yang ada di Indonesia pernah menerima pembayaran tidak resmi
alias suap.
Baru-baru ini, contoh pejabat publik
yang terjerat kasus suap adalah Wali Kota Bekasi Mochtar Muhammad. Pada Oktober
2011 lalu, Wali Kota Bekasi Moctar Muhammad sujud syukur setelah Majelis Hakim
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung memvonis bebas. Namun kebahagiaan itu
tidak berlangsung lama, Mahkamah Agung (MA) menganulir keputusan bebas Majelis
Hakim Pengadilan Tindak Pindana Korupsi (7/3/2012). MA berdalih bahwa politisi
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu terbukti menyuap dan menerima suap.
MA menjelaskan, Mochtar terbukti
melakukan penyuapan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Jawa Barat.
Modusnya, ia meminta pimpinan satuan kerja di Pemerintah Kota Bekasi untuk
menyisihkan dua persen uang proyek sampai terkumpul Rp 4,5 miliar. Atas
perintah Mochtar, Rp 4 miliar itu diberikan kepada anggota DPRD Jawa Barat agar
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi segera disetujui.
Kasus serupa menimpa Soemarmo, wali
kota Semarang. Pria yang juga diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan ini menjadi tersangka dalam kasus suap pembahasan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2012. Pria yang sebelumnya berkarir
sebagai sekretaris daerah ini telah ditahan di Rumah Tahanan Kelas I Cipinang
selama 20 hari Sejak 30 Maret lalu.
Kasusnya teruangkap setelah Komisi
Pemberantasan Korupsi menangkap 2 Anggota DPRD Sumartono dan Agung Pumo Sarjono
serta Sekda Akhmat Zaenuri pada Oktober 2011 lalu. Ketiganya telah ditahan
lebih dulu.
tugas Psikologi Manajemen Bagian I, II, III
TUGAS PERTEMUAN PERTAMA
BAGIAN I
1. Apa
Itu Manajemen ?
A. Pengertian Manajemen
(Definition of Management)
Kata Manajemen
berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni melaksanakan dan
mengatur. Menurut Mary Parker Follet,
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Ricky W. Griffin : sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Istilah
manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1.
Manajemen sebagai suatu proses,
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
Manajemen
sebagai suatu proses, dikemukakan tiga buah definisi:
1.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah
suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan
diawasi.
2.
Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk
mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu
untuk mencapai tujuan yang sama. Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
3.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu
pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,
segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain
mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama
mengandung kebenarannya.
Menurut
G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau
kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok
orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
Menurut
Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk
melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini
mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan
organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja
yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu
oleh dirinya sendiri.
2. Sebutkan Jenis-Jenis Manajemen
a.
Manajemen
Pemasaran
-
Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada
intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan
oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat
b.
Manajemen
Produksi
-
Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen
berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang
seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi
c.
Manajemen
Keuangan
-
Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa
kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu
diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan
dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang
telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan
d.
Manajemen
Informasi
-
Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen
berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang
dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk
memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi
yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun
eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat
3.
Apa itu Psikologi Manajemen
Pengertian Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah suatu
studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam
rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4.
Tujuan Psiologi Manajemen
-
Memahami bagaimana proses- proses Perencanaan
(Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuating/Directing),
dan Pengawasan (Controlling)
-
Adanya penggunaan sumber daya
organisasi, baik sumber daya manusia, maupun faktor-faktor produksi lainnya.
Sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber
daya keuangan, serta informasi (Griffin,2002)
BAGIAN
II
1.
Apa itu kepemimpinan
Kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain agar
ikut serta dalam mencapai tujuan umum. Dari tiga pengertian tersebut di atas,
jelas bahwa kepemimpinan itu adalah upaya untuk mempengaruhi seseorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan, baik tujuan tersebut telah ditetapkan atau
tujuan lain yang lebih luas. Upaya tersebut lebih bersifat hubungan antar
pribadi.
Seperti halnya kepemimpinan, pengertian pemimpin juga banyak, di antaranya adalah:
a) Pemimpin adalah anggota dalam kelompok yang mempengaruhi kegiatan kelompok.
b) Pemimpin adalah salah seorang anggota yang terkemuka dari suatu kelompok atau organisasi yang begitu berpengaruh terhadap kegiatan dari anggota kelompoknya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi dalam kelompok, berpengaruh terhadap orang lain sesuai dengan peranannya dalam posisi itu, mengkoordinir secara langsung dalam memelihara dan mencapai tujuan kelompok.
Seperti halnya kepemimpinan, pengertian pemimpin juga banyak, di antaranya adalah:
a) Pemimpin adalah anggota dalam kelompok yang mempengaruhi kegiatan kelompok.
b) Pemimpin adalah salah seorang anggota yang terkemuka dari suatu kelompok atau organisasi yang begitu berpengaruh terhadap kegiatan dari anggota kelompoknya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi dalam kelompok, berpengaruh terhadap orang lain sesuai dengan peranannya dalam posisi itu, mengkoordinir secara langsung dalam memelihara dan mencapai tujuan kelompok.
2.
Teori
kepemimpinan
a. Menurut George P. Terry
“Leadership is the activity of influencing exercised to strive willingly for group objective". Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.
“Leadership is the activity of influencing exercised to strive willingly for group objective". Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok.
b. Menurut Robert Tennenbaum, Irving R. Wischler, dan
Fred Massarik
“Leadership as interpersonal influence exercised in a situation and directed, through the communication process, toward the attainment of a specialized goal or goals”. Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya suatu tujuan ataupun tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
“Leadership as interpersonal influence exercised in a situation and directed, through the communication process, toward the attainment of a specialized goal or goals”. Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya suatu tujuan ataupun tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
c. Pengertian
lain dari Harold Koontz and Cyril O”Donnell
“Leadership is influencing people to follow in the achievement of a common goal”.
“Leadership is influencing people to follow in the achievement of a common goal”.
BAGIAN III
1.
Pengertian perencanaan
Dalam ilmu menejemen menjelaskan
bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, dimana dalam ilmu
manajemen menjelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok
manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan
aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan
adalah dengan membuat perencanaan.
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy
(2001:2) sebagai berikut :
“Secara
umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan
kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi
(program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan)
yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.”
Dalam manajemen, Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal
adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota
suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
2.
Manfaat Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
d. Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
e. Standar pelaksanaan dan pengawasan,
f. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
g. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
h. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
i. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
j. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
k. Menghemat waktu, usaha dan dana.
3.
Jenis Perencanaan Dalam Organisasi
1. Misi atau
Maksud (Mission atau Purpose)
menggambarkan peranan atau maksud
keberadaan suatu organisasi pada masyarakat tertentu.
2. Tujuan
merupakan titik akhir dimana
aktivitas organisasi diarahkan. Strategi merupakan rencana umum/pokok
untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Kebijakan
merupakan pernyataan atau pemahaman
umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan (khususnya cara
berpikirnya).
4. Prosedur
merupakan serangkaian aktivitas atau
tindakan, yang lebih mengarahkan tindakan (bukan cara berpikir).
5. Aturan
merupakan rencana yang dipilih dari
beberapa alternatif, untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
6. Program
merupakan jaringan kompleks yang terdiri
dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus
dilakukan, alokasi sumber daya, dan elemen lainnya, berdasarkan alternatif
tindakan yang dipilih.
7. Anggaran
merupakan rencana yang dinyatakan
dalam angka.
Daftar
Pustaka
Bagus Riyono dan Emi Zulaifah.
2001. Psikologi Kepemimpinan. Yogyakarta:
Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM
Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM
http://splashurl.com/kvte9g3
Masan. (2007). Panduan Belajar dan Evaluasi. Jakarta : PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sri
Wiludjeng. Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2007).
http://splashurl.com/k7xtv3w
Langganan:
Postingan (Atom)