Rabu, 16 Januari 2013

Keindahan dan Kebudayaan

Didalam kebudayaan apapun pasti memiliki nilai keindahan, karena di dalamnya memiliki nilai estetika yang sangatlah enak dipandang, dan didalamnya kebudayaan memiliki keindahn yang mewakili sifat-sifat dari keindahan tersebut.


Keindahan dalam kebudayaan merupakan keindahan sebagai salah satu sifat manusia dalam karya cipta manusia. Keindahan dalam kebudayaan merupakan keindahan sebagai salah satu sifat manusia dalam karya cipta manusia.


Kebudayaan sangat banyak jenisnya, ada yang mewakilu nilai-nilai Sosial, Spiritual, Perjuanfan, Mata Pencaharian, Kesenian dan lain-lain. Dan biasanya orang-orang banyak melihat keindahan yang ditampilkan melalui kesenian dari kebudayaan tersebut, padahal dari jenis kebudayaan yang lain pun terdapat nilai-nilai keindahan didalamnya. Kebudayaan merupakan suatu kekayaan yang sangat bernilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga menjadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah. Serta kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena kebudayaan telah diciptakan dari hasil rasa, karya, kasra dan cipta manusia yang kesempurnaannya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.


sumber : manusiabudaya

kebudayaan dan peradaban

Kebudayaan mengacu pada kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar kemanusiaannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. (Albion Small)

Kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai, prinsip normatif, dan ide yang bersifat unik. Sedangkan peradaban mengacu pada pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang bersifat teknis yang digunakan untuk mengendalikan alam. (Alfred Weber)

Spengler menyatakan bahwa kebudayaan mengacu pada sesuatu yang hidup dan kreatif sedangkan peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika telah mencapai taraf tinggi dan kompleks. Kebudayaan adalah sebagai sesuatu yang sedang menjadi, sedangkan peradaban adalah sebagai sesuatu yang sudah selesai.

Contoh dari kebudayaan antara lain makanan dan minuman, pakaian, dan berbagai hal yang masih memiliki kecenderungan untuk terus berkembang di masa yang akan datang. Sedangkan contoh dari sebuah peradaban adalah Borobudur, Piramida, Tembok Besar Cina serta berbagai hal monumental lain yang sudah selesai dan tidak ada kelanjutan pengembangannya lagi.

sumber: Annisa Dyah Titiumari

sistem nilai budaya

Sistem nilai budaya (atau suatu sistem budaya) adalah rangkaian konsep abstrak yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar suatu warga masyarakat. Hal itu menyangkut apa dianggapnya penting dan bernilai. Maka dari itu suatu sistem nilai budaya merupakan bagian dari kebudayaan yang memberikan arah serta dorongan pada perilaku manusia.
Sistem tersebut merupakan konsep abstrak, tapi tidak dirumuskan dengan tegas. Karena itu konsep tersebut biasanya hanya dirasakan saja, tidak dirumuskan dengan tegas oleh warga masyarakat yang bersangkutan. Itu lah juga sebabnya mengapa konsep tersebut sering sangat mendarah daging, sulit diubah apalagi diganti oleh konsep yang baru.


Bila sistem nilai budaya tadi memberi arah pada perilaku dan tindakan manusia, maka pedomannya tegas dan konkret. Hal itu nampak dalam norma-norma, hukum serta aturan-aturan. Norma-norma dan sebagainya itu seharusnya bersumber pada, dijiwai oleh serta merincikan sistem nilai budaya tersebut.
Konsep sikap bukanlah bagian dari kebudayaan. Sikap merupakan daya dorong dalam diri seorang individu untuk bereaksi terhadap seluruh lingkungannya. Bagaimana pun juga harus dikatakan bahwa sikap seseorang itu dipengaruhi oleh kebudayaannya. Artinya, yang dianut oleh individu yang bersangkutan.


Dengan kata lain, sikap individu yang tertentu biasanya ditentukan keadaan fisik dan psikisnya serta norma-norma dan konsep-konsep nilai budaya yang dianutnya. Namun demikian harus pula dikatakan bahwa dalam pengamatan tentang sikap-sikap seseorang sulitlah menunjukkan ciri-cirinya dengan tepat dan pasti. Itulah juga sebabnya mengapa tidak dapat menggeneralisasi sikap sekelompok warga masyarakat dengan bertolak (hanya) dari asumsi yang umum saja.

Selasa, 15 Januari 2013

dampak perubahan sistem nilai budaya

Sistim nilai budayaadalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat; konsepsi itu berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi sikap mental, berpikir, dan bertingkah laku dari warga masyarakat itu. Bagi kita orang Poso, sistim nilai budaya kita disebut Sintuwu Maroso. Nilai itu sendiri adalah sesuatu yang baik yang benar, dan yang berguna atau yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Jadi kalau sintuwu itu adalah nilai, itu adalah baik, benar dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.


Selanjutnya, sistim nilai budaya dalam perkembanganya, meng-alami perubahan, tidak statis. Jadi sistim nilai itu berkembang atau budaya itu berkembang dari waktu ke waktu. Ada tiga faktor yang menyebabkan perubahan nilai budaya termasuk nilai budaya Sintuwu Maroso. Pertama ialah jarak komunikasi antar kelompok-kelompok etnis. Hubungan antar kelompok mulai jauh atau berjarak. Kedua, pelaksanaan pembangunan. Misalnya bangun jalan raya trans sulawesi, dari Makasar sampai Manado, melalui kabupaten, dengan adanya jalan ini banyak nilai-nilai yang telah berubah. Banyaknya arus informasi yang masuk dan budaya-budaya luar yang sudah masuk menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat besar. Ketiga, adalah disebabkan oleh Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Makin maju Ilmu pengetahuan Teknologi, makin banyak perubahan dalam nilai budaya. Kalau dahulu modero masih baik-baik, atau masih sopan-sopan, sekarang kalau modero harus lompat-lompat. Sudah tidak adalagi Gong dan Gendang. Jadi ini adalah perubahan dari akibat kemajuan ilmu teknologi.